Crochet UFO (Unfinish Object)

Sabtu, Desember 24, 2016


Mungkin kalian sudah tau bahwa saya sudah menyelesaikan project kecil-kecilan semacam membuat rajutan kantong kecil. Dari keseluruhan project yang sudah saya tulis di sini, ada pula beberapa project yang sudah saya selesaikan tapi belum saya deskripsikan di sini. Sebagian project crochet lain yang sudah saya selesaikan adalah rajutan tempat minum, phone case, dan lain sebagainya. Namun ada pula project yang dari dulu hingga kini tidak ada kemajuan sama sekali. Biasanya project yang terbengkalai ini saya sebut dengan UFO.

UFO yang dimaksud di sini adalah unfinish object, yaitu berbagai macam benda yang hendak dibuat, tapi apa daya cuma berhenti ditengah perjalanan. Berasa PHP banget gak sih? Pengen buat tas, eh terhenti gara-gara malas bikin cangklongan. Pengen buat baju, eh malas gambar dan gunting polanya. Saya rasa semua crafter juga pernah merasakan hal yang sama, atau mungkin hanya saya saja? Entahlah. Tapi yang namanya UFO memang project nanggung yang menemui kendala ketika proses pengerjaan. Kendala yang dimaksud bisa berupa malas, kurang sabar, ada kesulitan dan belum ditemukan solusinya, hasil tidak sesuai dengan bayangan, dan lain-lain. Saya pribadi termasuk orang yang memiliki bertumpuk-tumpuk UFO. Sebagian besar UFO yang saya miliki berupa project crochet yang berhenti ditengah jalan. Alasannya? Mulai dari warna benang yang tidak shantiek, malas, godaan kasur lebih hebat dari tekad, sibuk, pengin membuat project lain yang lebih wah, sampai akhirnya menghentikan project tersebut.

Sewaktu kuliah, saya sangat terobsesi dengan yang namanya poncho. Bisa dibilang saya tertarik dengan poncho karena bentuknya yang sederhana, mudah dipakai, dan bentuk yang rata-rata menutupi area leher hingga perut. Saya berpikir jaket jenis poncho cocok sekali untuk para pengendara greng grengan (baca: motor) untuk menghalau angin. Saya sedikit kecewa ketika saya mencari di setiap sudut toko dan tidak menemukan poncho yang cihui dipandang dan enak dipakai. Akhirnya sekitar 4 tahun lalu saya berniat membuat poncho dari benang rajut.

Saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari project poncho ini mengenai kesabaran dan pemilihan benang yang tepat dalam menjalankan hobi merajut. Bayangkan, dari hasil rajutan sepanjang sekitar 1 meter (bentuk rajutan lembaran) baru 7% selesai, saya berhenti lantaran saya baru menyadari benang yang saya pakai memiliki kwalitas dibawah standar. Jika dibandingkan dengan benang dengan kwalitas standar, benang yang saya pakai pada project ini kualitasnya jauh dibawah standar dengan harga yang sama. DENGAN HARGA YANG SAMA!!! Begitu saya mengetahui kenyataan pahit itu, saya berpikir untuk berhenti lantaran malas membuang-buang waktu, tenaga, dan uang untuk hasil project yang tidak enak dipandang. Lha, ngapain buang-buang waktu kalau hasilnya hampir dipastikan jelek. Iya 'kan? Sayangnya saya terlalu malas untuk memfoto ponco setengah jadi milik saya. Jadi silahkan bayangkan sendiri hehehe.



UFO yang selanjutnya adalah tas rajutan. Yah, dari sekian banyak UFO, hanya tas rajutan inilah yang selalu membuat saya bahagia ketika memandang. Bagaimana tidak, pola simpel yang jos dari maggie's crochet ini benar-benar syantiek. Simpel, tapi tetap enak dipandang. Padahal kalau dipikir-pikir, project ini nanggung tinggal jahit inner dan bikin cangklongan saja. Tapi ya … mau gimana lagi. Orang saya kepentok ide untuk membuat cangklongan dan mencari kain untuk inner yang sesuai kok. Alhasil project ini ditinggal dahulu untuk sementara. Untuk sementara loh ya. Meskipun saya tidak janji akan menyelesaikan UFO yang satu ini sih hahaha.

Loh, Fin kok UFO-nya crochet semua?
Sebenarnya selain crochet ada juga project jahit yang sering ditinggal hingga berminggu-minggu. Namun pada akhirnya selesai juga tanpa menunggu setahun dua tahun. Kalau boleh jujur memang saya paling malas kalau disuruh merajut sih ya. Kalau menjahit tas, dompet, dan sebagainya hayuk aja jalan. Tapi kalau disuruh merajut. Emm, mau nggak yahh?

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe