Cat yuukkkk Mengecat - Mengecat Alas Foto (Distress)

Selasa, Mei 17, 2016

Ehuem.
Ini udah lewat berapa hari dari postingan terakhir ya?

1 . . .
2 . . .

... entahlah. Yang penting kan aku ngepost lagi kaannn ...wuehehheee

Kali ini, sesuai janji saya pribadi akan menyatakan diri membuat post mengenai cat mengecet.

? : Lha kan sneak peek kemarin gambar postnya bukan gambar cat

Yaaaa tapi kan gambarnya ada alas potonyaa. Di sini aku akan memberikan tips dan trik mengecat alas foto untuk menghasilkan efek distress. Tenangg ... tenanggg jangan kecewa dulu, dibawah nanti ada gambar full body (full body???) dari pouch yang aku bikin.

Tips & tutorial ini terinspirasi dari beberapa blog yang akan dicantumkan di akhir tulisan ini. Ya udah lah yuukkkk mulai . . .

Alat dan Bahan:

 Maaf ya ... cat meninya gak terfoto


1. Papan alas foto
Di sini aku menggunakan papan seadanya, bahkan aku nggak tau nama kayunya apa ..pff tapi kalau ingin beli kayunya pilihlah kayu yang motifnya bagus tapi tidak terlalu ramai corak kayunya
2. Cat kayu
3. Cat meni kayu (aku menggunakan warna merah, tapi bisa milih warna lain sebenarnya)
4. Kuas cat
5. Kayu untuk mengaduk cat
6. Tinner
7. Minyak tanah
8. Sabun & olive oil buat cuci tangan ..huehehheee
Sebelum memulai mengecat, campurkan tinner kedalam cat meni kayu dan cat kayunya agar catnya tidak terlalu kental. Untuk pencampurannya, biasanya ada di petunjuk pemakaian produk cat meni & kayu.

Langkah-langkah:
1. cat papan alas foto dengan menggunakan cat meni kayu.


Ini papan kayu yang sudah di cat meni kayu. Kenapa harus pakai cat meni dulu? karena cat kayu kalau nggak dikasih cat mani alias cat dasar, catnya bakalan merembes ke kayunya. Sebenarnya ada juga yang tidak menggunakan cat mani untuk mendapatkan efek distress. Tapi secara pribadi aku gak berani maahhh. Takut. Mana papan buat alas fotonya cuma atu lagi kaannn. Sekali hasilnya gak bagus bisa berabe ntar mahh . . .

Oh iya, untuk cat meninya, sesuaikan dengan warna background yang diinginkan. Kalo pengen background yang dihasilkan hitam, pilih warna hitam, begitu juga warna coklat atau lainnya.

2. Next, cat! Cat! Cat papan yang sudah dilapisi cat meni dengan menggunakan cat kayu.


Mulai dari sinilah kehati-hatian kita diasah. Celup sedikit cat di kuas cat. Dikit aja ... dikiiiiitttttttttt aja (yaelahh alaynya kambuh). Kemudian . . .


arsir (hah, arsir??) cocolan (hah, COCOLAN???) cat yang udah nemplok di alas papan sampai rata. Nahhh ... di sini kuncinya. jangan cat terlalu rata ya. Agak renggang. Biarkan warna merah cat dasarnya tetap kelihatan. Bila dilihat, foto di atas catnya masih terlalu tebal, jadi kuaslah sampai cat meni terlihat.

Hasilnyaaaa . . .



Hasil setengah jadi ini mah sebenarnya ..pff
(selanjutnya cat seluruh bagian alas fotonya yaaa)

Ada satu tips lagi dari hasil secing secing google. Sebelum cat mengecat, berlatihlah di media lain. Jujur . . . ini penting, berhubung disini aku mengecat gak sampai semua papan tertutup cat putih semua. Latihan mengecat di media lain, aku gunakan kaki meja tulisku.

Baik. Aku harus jujur kali ini #drama #drama #drama!!!.
Jadi gini, sebenernya sih awalnya pengen mengecat meja tulis, tapi ada papan nganggur ya udah dicomot aja buat bikin alas foto. Mayan kaannn punya alas foto buat tempat mejeng project-project ..hihihhiiiiii

Dan ... kenapa buat bahan latihannya di kaki meja tulis? Ya . . . biar gak terlihat aja pas hasil cat mejanya ternyata jelek ..hehee atau bisa juga latihan mengecat dibalik alas foto yang kita mau pakai.
 

 Mana alas fotonya???

Itu dia!

Hasil akhirnya bisa dilihat pada meja tulisku itu. Sayangnya aku lupa foto hasil akhir alas fotoku, tapi mejaku juga pakai teknik yang sama kok. Jadi hasilnya gak jauh beda.

3. Penyimpanan cat.
Menurut Bapakku, untuk menyimpat sisa cat yang masih seabrek, tuangkan sedikit tinner diatas kaleng penyimpanan cat. Dikit aja, jangan banyak-banyak. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya langit-langit pada bagian atas cat yang telah mengering, cmiiw. Mungkin kalian bisa memberikan tips lain???

4. Cuci tangan biar bersih.
Ini adalah tips terakhir ketika kita selesai mengecat. Tangan yang terkena cat, cucilah dengan minyak tanah. Jangan pakai tinner, mahal. Apalagi tinner itu cepat menguap, jadi belum bersih tangan kita dari noda-noda cat, ehhh tinnernya udah ilang aja ditangan. Minyak tanah yang digunakan cukup satu tutup botol air mineral saja. Lebih hemat kan daripada cuci tangan pakai tinner (yang udah habis setengah botol malah tangan masih belum bersih dari sisa cat. kzl!).

Selesai membersihkan cat dengan menggunakan minyak tanah, cucilah tangan menggunakan air bersih dan sabun, tentunya. Olive oilnya gimana? Olive oil hanya digunakan untuk menyamarkan bau minyak tanah yang menyengat. Sebenarnya bau minyak tanah nggak sepenuhnya hilang, tapi lumayan hilang lah, dengan tersamarkan oleh bau olive oilnya.


Gimana? Gimana Gimanahhh???
Tertarik mencoba??? Aku pakai alas foto baruku untuk memfoto project-projectku lohhh . . .





Selamat mencobaaaa ~




Inspirasi:
http://www.runningtothekitchen.com/how-to-make-a-photography-board/
http://www.loveandoliveoil.com/2011/04/diy-distressed-wood-photo-backdrop.html
http://www.stonegableblog.com/the-best-painting-tip-you-will-ever-get/

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe