Korelasi Antara Menggambar Pohon dengan Tingkat Frustasi Wanita Usia 20 Keatas

Senin, Februari 20, 2017

Sebenarnya menggambar bukanlah hobi yang dijadikan hobi utama bagi saya. Memang saya sesekali menggambar dan bermain dengan cat air, namun seperti yang terlihat, gambar saya masih 'ala kadarnya' dan 'yah begitulah'. Terkadang saya masih suka penasaran dengan yang namanya gambar-menggambar. Saya selalu beranggapan siapapun bisa menggambar. Siapapun. Dan berkaitan dengan dunia kerajinan tangan, menurut saya menggambar dan menulis merupakan hal yang sangat essential. Kita mendesign segala sesuatu pun lewat gambar. Kita ingin menuliskan sesuatu kedalam karya kita juga butuh tulisan (contohnya hand lettering). Jadi, ya tidak ada salahnya kita belajar menghasilkan gambar yang sekiranya bisa dibilang 'lumayan dan nggak malu-maluin amat'.

Berkaitan dengan menggambar, saya dahulu sempat berpikir betapa mudahnya menggambar pohon. Tinggal buat goresan setengah linggaran yang sambung menyambung dan diberi batang. Namun ternyata ... ah, saya lebih memilih menggambar bunga yang tidak terlalu banyak detail dibandingkan menggambar pohon.



Kelihatan mana gambar yang niat, mana yang nggak



Menggambar pohon juga ternyata sungguh rumit. Pola arsiran yang digunakan juga terkadang berbeda antara gambar jenis pohon satu dengan jenis pohon lainnya. Arsiran pohon cemara tentunya akan sangat berbeda dengan arsiran pohon beringin. Iya tho?

Sumber: stylowi.pl


"Ah, kamu mah, Na ... terlalu banyak mikirin teori."

Tapi kan memang menggambar butuh teori. Apalagi bagi wanita yang nggak punya bakat seni menyeni macam saya. Iya 'kan? Iya dong. Ayolah ... jawab IYA DONG!!!! *maksa* *kemudian frustasi sendiri*

You Might Also Like

1 komentar

Subscribe