Menertawakan Diri Sendiri

Selasa, Juni 07, 2016

Pada akhirnya, tiba saatnya
Ketika menertawakan diri sendiri terasa lebih menyenangkan daripada menertawakan orang lain

Haaiiiiii !!!
Kayanya udah lama banget ya aku gak posting. Niat awalnya sih mau jarangin posting biar hemat quota, tapi pada akhirnya quota tetep bocor juga gara-gara jari berasa gatel banget kalo gak buka tumblr & ngepost ..ahahhaaa #skipp

Ngomong-omoonngggg sambil menunggu mental yang kuat buat nulis postingan review nantii (postinganku selanjutnya sedikit menjijikan sebenarnya, bahkan aku bingung bakalan bikin post tentang hal itu nggak ..hohohhooo), aku pengen cerita dikit tentang menertawakan diri sendiri.

Sejak aku kenal MBTI, beberapa bulan lalu, aku jadi keranjingan follow akun-akun tentang MBTI & INTJ. Yupp. Berdasarkan tes online yang aku jalani secara online di beberapa tempat, aku diduga memiliki kepribadian INTJ.

Kenapa di duga???

Karena tes yang aku jalani dilakukan secara online sedangkan skala yang ditunjukkan hanya berkisar 70an nomor. Itupun skala yang paling banyak itemnya. Ada pula yang cuma 50 item. Jadi, yang aku lakukan bukannya tiba di psikolog dan minta di tes kepribadian.

Ya elaahhh masa cuma mau tau kepribadian buat have fun mesti ke psikolog.

Tapi serius, mengetahui kepribadianmu sendiri itu penting. Bahkan aku merasa sangat terlambat untuk mengetahui kepribadianku sendiri sehingga potensi yang aku miliki nggak di manfaatkan secara maksimal.

Sejujurnya, aku memiliki sisi yang sulit dijelaskan melalui kata-kata, yaitu perasaan. Ketika aku merasa sedih, aku gak tau apa yang menyebabkan aku bersedih. Jadi ketika aku merasa bersedih tanpa alasan, yang aku lakukan adalah pergi ke perpustakaan daerah, cari buku bagus, dan ngadem di sana sampe sore. Dann ... begitu seterusnya hingga beberapa hari ke depan.

Aku baru sadar kalau aku tipe orang yang selalu melogiskan (melogiskan???) segala sesuatu termasuk perasaan. Bayangin aja deh kalo ada orang yang selalu berpikir logis mengenai perasaan. Yang ada dipikirannya cuma 'kenapa mesti bersedih, wajar aja dia melakukan hal itu, lagipula kamu masih memiliki 5juta kegiatan yang harus dilakukan.' Kemudian yang aku lakukan hanya melenggang pergi tanpa menangis. Yaahhh, bagiku menangis itu aib jika sampai diketahui oleh orang lain ..ahahhaaaa siapaa juga orang yang pikirannya aneh begitu ..pff

Aku gak nyangka kalau begitu aku tau kepribadianku aku jadi tertawa lebih sering. Tiap kali baca artikel tentang tipe kepribadianku, aku selalu tertawa sambil bilang, "TRUE TRUE TRUE!!!" kemudian ngekek kembali.

Hal ini berbeda ketika aku mengetahui tipe kepribadian orang lain. Yang aku lakukan hanya mengamati sambil mengangguk-angguk tanpa menertawakannya. Terkadang dengan mengetahui kepribadian orang lain, aku jadi lebih bisa mengantisipasi & memaklumi setiap tindakan yang orang lain lakukan.

Setelah mengetahui tipe kepribadian berdasarkan MBTI, aku merasa setiap tindakan, pola pikir, dan kekurangan yang aku miliki merupakan sesuatu yang wajar untuk ditertawakan, dibandingkan ketika aku mengetahui tentang kepribadian orang lain. Sama halnya seperti ketika kita menemukan soal matematika yang amat sulit, namun entah mengapa kita tau cara pemecahan masalahnya. Aku rasa, perasaan ini seperti ... ketika tersesat dalam hutan, namun akhirnya kita menemukan jalan pulang. Semacam perasaan yang sulit kita deskripsikan sendiri, namun bisa di deskripsikan dengan tepat ketika membaca tulisan orang lain.

Terkadang aku merasa sangat malu, ketika aku menyadari bahwa aku memiliki kecerdasan intrapersonal (kurasa, tapi gak tau juga kalau orang lain memandangku seperti apa), namun untuk mendeskripsikan perasaanku sendiri saja aku merasa kesulitan. Padahal dulu, ketika aku SMA aku begitu mudahnya menuliskan kekurangan dan kelebihanku pada selembar (halaman tengah) buku tulis bergaris, penuh selama 10 menit. Itupun masih bisa aku tambahkan jika waktu diperpanjang. Dan sekarang aku merasa malu karena aku tidak mengetahui apa yang sebenarnya aku rasakan. Yaaa ... baiklah, mungkin itu merupakan salah satu kekurangan.

Kalau kamu gimana?
Udah tau tentang kepribadianmu belum? Coba tes deh, lalu cari artikel di tumblr tentang kepribadianmu. Memang, sebagian besar artikel yang disajikan menggunakan bahasa Inggris, tapi mereka sering melakukan riset kecil-kecilan untuk mengorek kepribadian seseorang lebih dalam. Hasilnya ... sebagian tepat dan sebagian lagi nggak. Hal itu wajar sih, mengingat mereka bukan para ilmuan. Bahkan ilmuan sekalipun terkadang tidak bisa menjelaskan suatu hal secara tepat.

Aku rasa pantaslah jika kita menertawakan diri sendiri. Bukahkah itu lebih pantas untuk dilakukan daripada kita menertawakan orang lain yang kesusahan???

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe