[About Life] Cara Menghargai Diri Sendiri

Senin, Desember 26, 2016



Kita hidup dimana masalah bagaikan makanan yang setiap bulan kita konsumsi. Baik dalam dunia kerja ataupun ketika menduduki bangku kuliah, kita nggak bisa terlepas dari suatu masalah. Entah itu terkait dengan deadline, rekan kerja, teman, hingga keluarga. Katanya sih masalah merupakan bumbu kehidupan. Meski kadang disebut sebagai bumbu kehidupan, tapi siapa coba orang yang pengen punya masalah?

Baik permasalahan yang menyita pikiran, atau masalah yang sekedar lewat, tetap saja ketika kita berhadapan dengan masalah yang berlarut-larut akan menjadi beban. Secuek apapun kita, ketika masalah yang semakin berlarut-larut dan semakin panjang kita tidak bisa begitu saja mengabaikannya. Sepengetahuan saya -yang sempit-, sifat cuek kita terhadap suatu masalahlah yang membuat masalah semakin berbuntut panjang.

Begitu suatu permasalahan menyentuh klimaks dan menuju pada penyelesaian masalah, kita akan merasa bahagia. Seakan beban yang selama ini ditanggung hilang sudah. Kita seperti berjalan lebih ringan begitu masalah selesai kita hadapi. Rasanya seperti kita telah melewati di jalan penuh duri. Perjalanan memang masih panjang, tapi kita menjadi pribadi baru yang lebih kuat daripada sebelumnya.

Setelah permasalahan selesai, sesempat apakah kita untuk sedikit saja menghargai hasil kerja keras kita menghadapi masalah tersebut? Sejak saya menduduki bangku kuliah dan masalah kian kompleks dan lebih rumit untuk dipecahkan, saya perlahan belajar artinya menghargai diri sendiri. Bagaimana saya bersikap, menjaga attitude dan lisan, dan hal-hal lainnya. Pun setelah saya memecahkan suatu masalah, saya sesempat mungkin segera memberikan penghargaan pada saya sendiri atas perjuangan dan kerja keras dalam mengatasi masalah tersebut. Penghargaan setelah menyelesaikan sebuah masalah menurut saya menjadi suatu hal sepele, namun penting. Kita memang bisa menarik nafas lega dan bahagia begitu masalah telah kita hadapi, tapi berhasil bertahan, mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencari jalan keluar, serta menjaga emosi ketika permasalahan berlangsung juga perlu diapresiasi. Apresiasi terhadap diri sendiri tidaklah melulu mencari waktu luang untuk berekreasi. Mengapresiasi diri sendiri dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal simpel yang bisa membawa kebahagiaan tersendiri.

Makan Makanan yang Disukai
Meskipun hanya salad buah seharga 10 ribu, sop buah seharga 7 ribu, atau milk shake seharga 10 ribu, ketika makanan tersebut merupakan makanan kegemaran, semua makanan tersebut bisa digunakan sebagai perayaan kecil-kecilan terhadap diri kita sendiri. Saya pribadi ketika berhasil menghadapi suatu permasalahan, saya sesegera mungkin membeli makanan yang saya sukai. Biasanya saya membedaan makanan yang saya makan ketika stres dan makanan selesai stres. Sering sekali saya sengaja membeli coklat batangan ketika saya stres, namun ketika stres tersebut hilang, saya akan melakukan perayaan kecil untuk diri saya sendiri dengan cara membeli sop buah. Fin, makan mulu ntar gue gendut gimana? Hadeh hadeh ... selain memakan makanan yang kita sukai, mengapresiasikan diri juga bisa kita lakukan dengan cara ...

Meremajakan Diri
Akui sajalah kalau para wanita meskipun usianya sudah menginjak kepala tiga, namun ingin tetap dianggap sebagai remaja. Kita memang nggak bisa kembali menjadi remaja masa kini, tapi kita bisa meremajakan diri. Peremajaan diri bisa dilakukan dengan cara memakai masker favorit, peeling, dan lain sebagainya. Apalagi kalau memakai masker sheet dingin ditengah hari yang panas setelah kita menghadapi masalah. Ah ... itulah surga dunia kecil bagi para wanita.


Kumpul Bareng Teman
Bisa nggak sih acara kumpul-kumpul buat mengapresiasi diri sendiri? Bagi yang doyan curhat dan curcol, acara ngumpul-ngumpul bisa menjadi hiburan tersendiri. Setelah menghadapi masalah, biasanya para wanita susah mengendalikan mulutnya. Ya pengen cepet-cepet curhat, pengen ketawa-ketawa setelah masalah selesai, pengen dibayarin kalo lagi kongkow di cafe #eh, dan melakukan hal lain yang menyenangkan bersama teman. Saya sih malah jarang mengapresiasi diri dengan cara kumpul bareng teman, lha wong saya dari pagi sampai sore kerja kok, gimana mau kongkow huhuhu.

Doing Everything You Love
Menurut saya, mengapresiasi diri setelah masalah selesai intinya adalah melakukan sesuatu yang menyenangkan untuk menghibur diri. Bisa saja kita menghargai diri sendiri dengan cara menjalankan hobi, sepeda-sepedaan ketika sore hari, atau berolahraga, atau mungkin lari sore hari.

Apakah mengapresiasikan diri memerlukan kantong tebal dan waktu luang? Haruskah berlibur lima hari ke lombok? Atau shopping ke Singapur?

Cara kita untuk menghargai diri bukanlah dengan melakukan sesuatu hal yang wah untuk mendapatkan foto ciamik. Bukan juga berlibur dengan tujuan upload foto instagram dan path yang disertai hastag sepanjang kereta. Bukan juga dengan cara terjun dari lantai 200 pakai parasut (karena di Indonesia tidak ada bangunan lantai 200). Hal-hal kecil yang jarang kita lakukan juga bisa kita jadikan sebagai salah satu cara mengapresiasi atau menghargai diri kita sendiri. Misalkan dengan cara bersyukur dan memberi bingkisan pada diri sendiri, mungkin. Sederhana 'kan?

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe